Rabu, 20 Februari 2013

Capek

Saya Capek menjadi bodoh, rela menunggu untuk orang itu. Bengong doang atau ngegame gajelas. Nggak makan, nggak enak hati. Cuma demi nemenin seseorang yang udah jahat. Mau curhat ke teman, eh pada pergi semua. Sibuk dengan urusan masing-masing. Andaikan kemaren ada tamtam, pasti aku bisa pulang ke kos dan mengerjakan pekerjaan lain. Selalu disaat aku merasa sendiri kayak gini pas banget nggak sama tamtam :(
Cuma tamtam yang bisa diandelin dalam situasi kayak gini, diajakin curhat panjang lebar sambil membelah jalanan Jogja. Dan kemaren aku lagi ngerasa nggak punya siapa-siapa, sungkan untuk cerita sama orang tua. Akhirnya pecah juga air mata ini, untuk sesuatu yang nggak penting, nggak berguna. Pedih dan sedih banget, sampe ketiduran gara-gara capek. Nggak sepenuhnya salah orang itu, tapi juga teman-teman yang biasanya buat tempat curhat sedang tidak bisa diganggu gugat. Mungkin semakin kesini aku sadar, sekuat apapun aku berkorban dan berusaha menuruti semua maunya, orang itu tetep nggak akan pernah bisa berubah. Dan aku sadar, semua ini hanya akan menjadi sia-sia. Terima kasih ya Allah, telah menyadarkan aku ke jalan yang benar lagi, mungkin untuk waktu yang dekat, kita sebaiknya berteman saja, mungkin semua akan menjadi lebih baik :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar